Menjelang tahallul, saat pilihan antara mencukur pendek atau memilih kebotakan muncul, kita dipanggil untuk merenungkan makna yang lebih dalam. Sebagai umat Islam, kita dapat mengambil inspirasi dari tindakan Rasulullah Muhammad ﷺ yang tak hanya memberikan petunjuk praktis, tetapi juga mengajarkan pelajaran moral yang mendalam.


Nabi ﷺ mendoakan,


{ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَالْمُقَصِّرِينَ ؟ قَالَ : اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَالْمُقَصِّرِينَ ؟ قَالَ : اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَالْمُقَصِّرِينَ ؟ قَالَ : وَالْمُقَصِّرِينَ }


“Ya Allah, ampunilah mereka yang menggundul habis.” Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana kalau cuma sekedar memendekkan?” Beliau masih bersabda, “Ya Allah, ampunilah mereka yang menggundul habis.”

Para sahabat balik bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana cuma sekedar memendekkan?” Beliau masih bersabda, “Ya Allah, ampunilah mereka yang menggundul habis.”

Para sahabat kembali bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana cuma sekedar memendekkan?” Baru beliau menjawab, “Dan juga bagi yang memendekkan.”


(HR. Bukhari dan Muslim).


Tahallul merupakan salah satu rukun haji yang disimbolkan dengan mencukur rambut. Saat melakukan tahallul, jemaah pria biasanya mencukur rambut mereka secara sempurna, sedangkan wanita hanya memotong sebagian kecil rambut mereka.


Terdapat fleksibilitas dalam umrah mengenai tahallul, Hal ini bukanlah persyaratan yang harus diikuti secara kaku karena yang terpenting adalah niat dan tekad untuk melakukan tahallul sebagai bagian dari ibadah umrah.


Meski bergitu, tahallul dengan mencukur rambut secara keseluruhan sampai botak memiliki pahala yang lebih besar dan bermakna sebagai bentuk ketaatan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala